Memasuki fase bekerja berarti sudah harus bisa mulai berlaku profesional
sesuai dengan peraturan kantor setempat. Berikut adalah beberapa
kebiasaan masa kuliah yang secara sadar atau tidak masih sering kita
lakukan.
Menunda pekerjaan
Saat kuliah, menunda mengerjakan
tugas dari dosen bisa jadi hal yang biasa. Dari mulai mengerjakan tugas
dalam waktu semalam, menjiplak tugas teman, mengandalkan teman untuk
mengerjakannya, hingga sama sekali tak diselesaikan jika rasa malas
datang melanda. Di dunia kerja, situasi seperti ini tentu takkan bisa
mendapat toleransi. Setiap orang memiliki tanggung jawab terhadap
pekerjaan masing-masing. Jadi, jangan harap Anda bisa duduk santai dan
melemparkan pekerjaan kepada rekan kerja di kantor, ya.
Solusi:
Agar Anda dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat yang telah
ditentukan, mulailah dengan menentukan skala prioritas dan tenggat
untuk diri sendiri. Jika di tengah proses penyelesaian tugas Anda merasa
jenuh atau tak berhasil menemukan ide yang tepat, sah-sah saja kok
meninggalkan pekerjaan sejenak untuk mencari inspirasi dengan melakukan
kegiatan yang Anda suka, misalnya jalan-jalan di mal, mendengarkan
musik, atau menonton film.
Meski begitu, jangan sampai lupa
waktu. Apalagi jika Anda bekerja dalam satu tim. Tak hanya merugikan
diri sendiri, tapi juga akan merugikan rekan kerja lainnya yang tak bisa
menyelesaikan tugas karena Anda. Cobalah menempatkan diri sebagai rekan
kerja yang akan dirugikan jika Anda menunda pekerjaan. Ini akan membuat
kita terpacu untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
Tepat waktu
Kalau
zaman kuliah, kita bisa masuk kelas sesukanya atau bahkan menitip
absensi kepada teman. Toh, dosen pun takkan terlalu memerhatikan siapa
saja mahasiswa yang hadir atau tidak. Namun, di dunia kerja, Anda
dituntut untuk hadir tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang berlaku di
tiap-tiap perusahaan. Kalaupun ada keperluan yang akan membuat Anda
datang terlambat, Anda harus memberikan kabar atau minta izin atasan
terlebih dulu. Pasalnya, keterlambatan Anda tak hanya berdampak terhadap
absensi, tapi juga mengurangi waktu Anda untuk bekerja secara
produktif. Dengan waktu kerja yang terbatas, tentu akan membuat Anda
sulit berkonsentrasi.
Solusi: Jika sebelumnya Anda tak terbiasa
bangun pagi, cobalah mencari tempat tinggal/kos yang jaraknya dekat
dengan kantor. Dengan begitu, Anda tak perlu bangun terlalu pagi dan
bisa menghemat waktu perjalanan menuju ke kantor. Supaya tak
terburu-buru pada pagi hari, biasakan untuk menyiapkan segala keperluan
kerja pada malam hari. Ini untuk menghindari barang atau berkas yang
diperlukan tertinggal di rumah.
Perhatikan penampilan
Saat
kuliah, kita lebih memilih jins dan T-shirt sebagai kostum andalan pergi
ke kampus. Selain dari segi kenyamanan, juga sebagai bentuk ekspresi
diri yang santai dan bebas. Sedangkan di dunia kerja, tak semua
perusahaan memberikan kebebasan bagi para karyawannya untuk tampil
santai. Bagi beberapa profesi dan perusahaan dengan image yang kuat,
tentu penampilan menjadi salah satu hal utama yang harus diperhatikan.
Sebut saja profesi public relations, pengacara, sekretaris, bankir, atau
lainnya yang mewajibkan karyawannya memakai pakaian rapi dan formal,
bahkan berseragam.
Solusi: Budaya kerja perusahaan biasanya
tecermin dari cara berpakaian karyawannya. Namun, penampilan kita yang
oke tetap harus didukung dengan kualitas kerja yang juga bagus. Setiap
perusahaan biasanya memiliki kebijakan yang berbeda, ada kok yang
mengizinkan karyawannya berpakaian bebas pada hari Jumat. Tapi, kalau
Anda memang bukan tipe orang yang bisa bertahan di balik pakaian rapi,
coba pilih perusahaan yang fleksibel dan mengizinkan karyawannya
berpakaian bebas. Biasanya, perusahaan yang bergerak di bidang kreatif
memungkinkan Anda untuk lebih bebas berekspresi.
Tidak pilih-pilih teman
Di
kampus, berteman dengan beberapa orang pilihan lalu membentuk sebuah
geng adalah hal yang biasa. Namun, di tempat kerja, berteman dengan
banyak orang dan menjalin jaringan seluas mungkin. Sebab, kita harus
bisa beradaptasi dan bekerja sama dengan siapa pun. Sah-sah saja apabila
Anda memiliki beberapa teman dekat di kantor, tapi bukan berarti Anda
menutup diri dengan rekan kerja lainnya.
Solusi: Cobalah berbaur
dan bersenang-senang dengan rekan kerja seusai jam kantor. Ini akan
membangun kedekatan di antara Anda dan teman sekerja. Meski tak boleh
pemilih dalam berteman, Anda tetap perlu memilah mana teman yang bisa
membawa efek baik atau buruk dalam urusan pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar